Selasa, 25 November 2014

Pengenalan Wireless Network

Jenis - Jenis Jaringan Nierkabel


        Teknologi jaringan nierkabel merupakan transfer informasi  antara dua atau lebih titik yang tidak terhubung secara fisik.  Jaringan nierkabel ini memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaanya. Kelebihan dari jaringan ini yaitu lebih mudah dalam proses instalasi, area kerja yang luas, serta kebebasan dalam beraktivitas. Kekurangan dari teknologi nierkabel ini yaitu  lebih mahal, delay besar,dan tata keamanan tidak terjaga.
       
Jenis- jenis dari jaringan nierkabel yaitu sebagai berikut :
1.   Wireless Wide Area Network ( WWAN)
Wireless Wide Area Network (WWAN) Merupakan jenis jaringan nierkabel yang mencakup daerah yang luas seperti kota atau negara. Penggunaan WWAN ini melalui beberapa satelit atau antena .
               
2.  Wireless Local Area Network (WLAN)
Wireless Local Area Network ( WLAN) merupakan teknologi nerkabel yang mencakup satu area yang sifatnya local, seperti dalam satu gedung. Contohnya Wifi

3.   Wireless Personal Area Nework (WPAN) 
Wireless Personal Area Network (WPAN) merupakan teknologi jaringan nierkabel hanya dapat menjangkau area yang dekat. Contohnya Bluetooth dan infrared.

4.  Jaringan Cellular  
  • 1G,  ditemukan  pada  tahun  1980  oleh  AMPS  Amerika  bekerjasama  dengan  TACS  dan NMT,standar terbaru dalam teknologi jaringan.
  • 2G,  (GSM  &  CDMA),  ditemukan  pada  tahun  1990an  merupakan  jaringan  cellular digital.  Dipastikan  memiliki  kelebihan  dari  jaringan  teknologi  analog  (1G)  seperti suara  lebih  jernih,  keamanan  lebih  terjaga  dan  kapasitas  yanng  lebih  besar.  GSM dan  CDMA  mewakili  generasi  ke  2  (2G)  dari  teknologi  jaringan  nirkabel.  Generasi kedua  ini  memiliki  fitur  CSD  sehingga  transfer  data  lebih  cepat  sekitar  14.4  kbps. Pada  generasi  ini  anda  dapat  mengirimkan  pesan  teks  dan  terhubung  dengan internet.  Namun  untuk  terhubung  pada  internet  biayanya  masih  terhitung  mahal, karena harus menggunakan dial up yang dihitung per menit.
  • 2.5G  (GPRS),  ditemukan  pada  tahun  1997.  GPRS  (General  Packet  Radio  Service) adalah  terobosan  dari  generasi  kedua   (2G).  GPRS  ini  menggantikan  CSD  yang terblang  “boros”.  Dengan  adanya  GPRS  ini  dipastikan  anda  dapat  terhubung  dengan internet  kapan  saja  dan  dimana  saja  dengan  kecepatan  mencapai  100kbps.  GPRS  ini dapat  dikatakan  lebih  irit  karena  hitungannya  menjadi  per  kilobyte  bukan  per menit lagi.
  • 3G (EVDO Rev 0, EDGE, UMTS), ada diantara tahun 2001 s/d  2003. Generasi ketiga ini memperkenalkan  EVDO Rev  0 pada CDMA dan UMTS pada GSM pertama. Pada generasi  ini  bukan  berarti  teknologi  GPRS  telah  mati,  namun  saat  itu  muncul  EDGE yang diharapkan menjadi pengganti GPRS yang lebih  baik. Dengan adanya EDGE pengguna sudah bisa merasakan kecepatan dua kali lebih cepat dibandingkan   dengan GPRS.
  • EDGE  (Enhanced  Data  for  Globa  Evolution),  teknologi  ini  merupakan  perkembangan dari teknologi GSM,  rata-rata kecepatannya 3 kali dari kecepatan GPRS dengan fasilitas yang sama dengan GPRS.
  • 3.5G   (HSDPA), HSDPA   (High   Speed   Dawnlink   Packet   Access)   merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari   3G.   HSDPA   sering   disebut   dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Pada CDMA, CDMA kini mengupgrade teknologi jaringan EVDO Rev 0 nya menjadi EVDO Rev A. Teknologi EVDO Rev A memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dari EVDO Rev 0.
  • 4G (Fourth Generation Technology), merupakan teknologi pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical anda Electronics   Engineers)   adalah  “3G   and   beyond”.   Sistem  4G   ini   akan   dapat nyelesaikan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia apat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya.
  • 5G, konsep telepon seluler 5G adalah sebuah konsep teknologi yang akan memiliki software  yang mendefinisikan skema radio dan modulasi seperti halnya skema pengontrol   kesalahan   terbaru  (New   Error-Control   Schemes).   Koneksi  tersebut mampu   mengakses   ke   teknologi   nirkabel   yang  berbeda pada waktu yang sama dan koneksinya mampu menggabungkan arus yang  berbeda dari teknologi-teknologi yang berbeda pula. Dalam teknologi 5G, setiap  jaringan akan bertanggung jawab dalam menangani pergerakan pengguna.
             

Cara kerja Wireless LAN


             Jaringan Wireless LAN akan saling bertukar informasi menggunakan electromagnetic airwaves atau sering disebut radio atau infrared,dan tidak tergantung pada sambungan secara fisik. Wireless LAN menggunakan standar protokol Open System  Interconnection (OSI)  yang memiliki  tujuh lapisan   (layers), dimana lapisan pertama adalah sebagai lapisan fisik yang mengatur segala hal yang berhubungan dengan dengan media transmisi.

Bentuk Media Transmisi yang digunakan oleh Wireless LAN :


• Infra Red ( IR ) :  Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, seperti IR pada remote control ( untuk televisi ) atau IR pada handphone ( untuk mentransfer data ). Dengan menggunakan IR harga lebih murah, lebih bersifat directional, gelombangnya mudah dibuat, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. WLAN dengan IR memiliki tiga macam teknik yaitu Diffused IR ( DFIR ), Directed Beam IR ( DBIR ), dan Quasi Diffused IR ( QDIR ).

• Radio Frequency ( RF ) : Radio frequency lebih populer untuk koneksi jarak jauh dibandingkan dengan Infrared, karena bandwidthnya lebih tinggi dan cakupannya lebih luas.Wireless LAN menggunaka RF karena jangkauannya yang jauh, dapat menembus tembok,mendukung mobilitas yang tinggi, mendukung teknik handoff,dan dapat digunakan diluar ruangan. 

Beberapa media transmisi dan receiver wireless : 

1. Access  Point,  digunakan  untuk  melakukan  pengaturan  lalulintas  jaringan  dari mobile radio   ke  jaringan  kabel  atau  dari  backbone  jaringan  wireless  client/server. Biasanya berbentuk  kotak  kecil  dengan  1  atau  2  antena  kecil.  Peralatan  ini  merupakan  radio based,  berupa  receiver  dan  transmiter  yang  akan  terkoneksi  dengan  LAN  kabel  atau broadband ethernet.


a. Wireless  Router,  sebagai  penghubung  (access  point)  untuk  jaringan  Local  bisa berfungsi memforward IP  di luar dalam jaringan Local. Sebagai contoh kita mempunyai  IP  192.168.0.1 untuk jaringan  Local  kita,  sedangkan  kita  ingin  jaringan 192.168.0.1  kita  tidak  tersentuh  oleh  orang luar  dari  jaringan  local  itu. Nah  dari wireless router itu kita bisa setting sebagai contoh menjadi IP 10.50.10.xxx.


Keterangan :
1.  Omni Antena ada yang bisa dicopot (detachable antenna) ada juga yang fixed (non-detachable
antenna), biasanya menggunakan konektor RP-SMA atau RP-TNC.
2.  Reset button, tombol Reset untuk me-reset AP ke default factory setting.
3.  Ethernet port/Port WAN, port ini biasanya ditandai dengan tulisan: Internet atau WLAN.
Menggunakan konektor RJ45 yang terhubung ke Internet via Cable / DSL Modem.
4.  LAN Port (wired) bisa dipakai untuk koneksi ke setiap desktop komputer, print server,
network-attached storage, dll. Port ini biasanya ditandai dengan angka 1-4.
5.  Power adapter, colokan DC Power Supply.


Keterangan lampu-lampu indikator :
1.  Indikator Power, ketika power adapter dicolok, maka lampu ini menyala
2.  WLAN atau Wireless B atau G, hanya dapat diaplikasikan pada wireless router.
3.  Led 1, 2, 3, or 4, indikator dimana LAN port  digunakan ke perangkat lain.  Jika salah
satu LAN digunakan, maka indikator harus menyala sesuai nomor di port belakang yang
digunakan.
4.  Link  Internet  atau  WAN,  Jika  LED  Internet/WAN  tidak  menyala  pastikan
modem/  kabel  UTP  LAN  menyala  dan  telah  terhubung  ke  port  Internet
dengan benar.

Peralatan Penunjang

a.  Kabel Pigtail atau kabel jumper dan konektor Kabel penghubung AP ke Antena   Eksternal.  Alat  ini  diperlukan  untuk menghubungkan antara antena eksternal   dengan access point. Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type  konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point.   Kebanyakan Pigtail di pasaran adalah : RP- SMA to N-Type Male dan RP-TNC to N-  Type Male.



b.  Antena Eksternal
digunakan  untuk  meningkatkan  jarak  jangkau  wireless  LAN.  Antena  bawaan  AP dilepas  kemudian  dengan  pigtail,  RF  out  AP  dihubungkan  ke  Antena  eksternal. Meskipun ketika membeli access  point sudah dilengkapi antena omni, namun belum   cukup,   karena   hanya  berkekuatan  sekitar   3-5dB.  Untuk  memperluas area  jangkauannya,  di  perlukan  antena  Omni  eksternal,  yang  rata-rata  berkekuatan 15dB.  Antena  Omni  ini  memiliki  pancaran  atau  radiasi  360  derajat,  jadi  dapat menjangkau client dari arah mana saja. 



c.  POE (Power Over Ethernet)
Agar kabel listrik tetap menyala saat  access  point  diaktifkan  maka  diperlukan  alat yang dinamakan POE, POE ini fungsinya   mengalirkan  listrik  melalui  kabel  ethernet atau kabel UTP/STP.


d.    Kabel  UTP/STP,  diperlukan  untuk  menghubungkan  antara  access  point  dengan jaringan   kabel   pada   LAN   lokal,   bisa   ditancapkan   ke   komputer Gateway/Router  atau  ke  Hub/Switch.  Pilih  kabel  UTP/STP  yang  berkualitas  guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.



Seperti hal-nya jaringan LAN, wireless LAn juga memiliki kelebihan dan Kelemahan, berikut paparan selengkapnya :

Kelebihan jaringan wireless LAN :

· Mobility : Artinya , dengan jaringan wireless LAN administrator jaringan dapat memberikan layanan yang lebih nyaman bagi pengguna jaringan, dimana jaringan dapat di akses dari mana saja selama masih berada dalam jangkauan wireless dan tidak di pusingkan dengan masalah pengkabelan
· Reduced Cost-of-Ownership : pada point ini sekilas kelihatan janggal, tentang pembiayaan untuk jaringan wireless LAN memang lebih mahal dari jaringan Kabel, namun jika di lihat secara keseluruhan akan terlihat bahwa selama penggunaan, jaringan wireless LAN akan lebih murah, untuk penggunaan jaringan secara dinamis yang memerlukan perpindahan tempat pengguna jaringan 
· Scalability : Wireless LAN dapat dikonfigurasikan dalam berbagai macam topologi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan user yang beragam. Konfigurasi dapat dengan mudah diubah mulai dari jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke full infrastructure network yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan roaming dalam area yang luas.

Kelemahan jaringan Wireless LAN :

· Memerlukan pengamanan tambahan : Pada sistem Wireless LAN memiliki sistem keamanan yang terbatas ( sampai pada layer 2 ), maka dari itu untuk lebih mengamankan jaringan di belakang Wireless LAN diperlukan pengamanan tambahan.
·  Tingkat Kecepatan : Umumnya jaringan Wireless LAN menyediakan data rate hingga 54 Mbps dan 11 Mbps, namun pada kenyataannya transmisi ini dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga membuat tingkat kecepatan pada Wireless LAN tidak terlalu baik / kurang maksimal.
·Topologi ruangan dan cuaca : Pada sistem WLAN ini topologi ruangan, daerah dan cuaca sangat berpengaruh terhadap kualitas sinyal karena pada sistem ini yang digunakan adalah medium radio sehingga akan mengalami delay dari Wireless LAN.
· Harga WLAN : Harga-harga komponen Wireless LAN saat ini masih cukup tinggi, dan membutuhkan biaya yang sangat besar serta perencanaan yang tepat dan efisien dalam implementasinya.




"Terimakasih, Semoga Bermanfaat"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar