Jenis - Jenis Jaringan Nierkabel
Teknologi jaringan nierkabel merupakan transfer informasi antara dua atau lebih titik yang tidak terhubung secara fisik. Jaringan nierkabel ini memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaanya. Kelebihan dari jaringan ini yaitu lebih mudah dalam proses instalasi, area kerja yang luas, serta kebebasan dalam beraktivitas. Kekurangan dari teknologi nierkabel ini yaitu lebih mahal, delay besar,dan tata keamanan tidak terjaga.
Jenis- jenis dari jaringan nierkabel yaitu sebagai berikut :
1. Wireless Wide Area Network ( WWAN)
Wireless Wide Area Network (WWAN) Merupakan jenis jaringan nierkabel yang mencakup daerah yang luas seperti kota atau negara. Penggunaan WWAN ini melalui beberapa satelit atau antena .
Wireless Wide Area Network (WWAN) Merupakan jenis jaringan nierkabel yang mencakup daerah yang luas seperti kota atau negara. Penggunaan WWAN ini melalui beberapa satelit atau antena .
2. Wireless Local Area Network (WLAN)
Wireless Local Area Network ( WLAN) merupakan teknologi nerkabel yang mencakup satu area yang sifatnya local, seperti dalam satu gedung. Contohnya Wifi
3. Wireless Personal Area Nework (WPAN)
Wireless Personal Area Network (WPAN) merupakan teknologi jaringan nierkabel hanya dapat menjangkau area yang dekat. Contohnya Bluetooth dan infrared.
4. Jaringan Cellular
- 1G, ditemukan pada tahun 1980 oleh AMPS Amerika bekerjasama dengan TACS dan NMT,standar terbaru dalam teknologi jaringan.
- 2G, (GSM & CDMA), ditemukan pada tahun 1990an merupakan jaringan cellular digital. Dipastikan memiliki kelebihan dari jaringan teknologi analog (1G) seperti suara lebih jernih, keamanan lebih terjaga dan kapasitas yanng lebih besar. GSM dan CDMA mewakili generasi ke 2 (2G) dari teknologi jaringan nirkabel. Generasi kedua ini memiliki fitur CSD sehingga transfer data lebih cepat sekitar 14.4 kbps. Pada generasi ini anda dapat mengirimkan pesan teks dan terhubung dengan internet. Namun untuk terhubung pada internet biayanya masih terhitung mahal, karena harus menggunakan dial up yang dihitung per menit.
- 2.5G (GPRS), ditemukan pada tahun 1997. GPRS (General Packet Radio Service) adalah terobosan dari generasi kedua (2G). GPRS ini menggantikan CSD yang terblang “boros”. Dengan adanya GPRS ini dipastikan anda dapat terhubung dengan internet kapan saja dan dimana saja dengan kecepatan mencapai 100kbps. GPRS ini dapat dikatakan lebih irit karena hitungannya menjadi per kilobyte bukan per menit lagi.
- 3G (EVDO Rev 0, EDGE, UMTS), ada diantara tahun 2001 s/d 2003. Generasi ketiga ini memperkenalkan EVDO Rev 0 pada CDMA dan UMTS pada GSM pertama. Pada generasi ini bukan berarti teknologi GPRS telah mati, namun saat itu muncul EDGE yang diharapkan menjadi pengganti GPRS yang lebih baik. Dengan adanya EDGE pengguna sudah bisa merasakan kecepatan dua kali lebih cepat dibandingkan dengan GPRS.
- EDGE (Enhanced Data for Globa Evolution), teknologi ini merupakan perkembangan dari teknologi GSM, rata-rata kecepatannya 3 kali dari kecepatan GPRS dengan fasilitas yang sama dengan GPRS.
- 3.5G (HSDPA), HSDPA (High Speed Dawnlink Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Pada CDMA, CDMA kini mengupgrade teknologi jaringan EVDO Rev 0 nya menjadi EVDO Rev A. Teknologi EVDO Rev A memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dari EVDO Rev 0.
- 4G (Fourth Generation Technology), merupakan teknologi pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical anda Electronics Engineers) adalah “3G and beyond”. Sistem 4G ini akan dapat nyelesaikan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia apat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya.
- 5G, konsep telepon seluler 5G adalah sebuah konsep teknologi yang akan memiliki software yang mendefinisikan skema radio dan modulasi seperti halnya skema pengontrol kesalahan terbaru (New Error-Control Schemes). Koneksi tersebut mampu mengakses ke teknologi nirkabel yang berbeda pada waktu yang sama dan koneksinya mampu menggabungkan arus yang berbeda dari teknologi-teknologi yang berbeda pula. Dalam teknologi 5G, setiap jaringan akan bertanggung jawab dalam menangani pergerakan pengguna.
Cara kerja Wireless LAN
Jaringan Wireless LAN akan saling bertukar informasi menggunakan electromagnetic airwaves atau sering disebut radio atau infrared,dan tidak tergantung pada sambungan secara fisik. Wireless LAN menggunakan standar protokol Open System Interconnection (OSI) yang memiliki tujuh lapisan (layers), dimana lapisan pertama adalah sebagai lapisan fisik yang mengatur segala hal yang berhubungan dengan dengan media transmisi.
Bentuk Media Transmisi yang digunakan oleh Wireless LAN :
• Infra Red ( IR ) : Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, seperti IR pada remote control ( untuk televisi ) atau IR pada handphone ( untuk mentransfer data ). Dengan menggunakan IR harga lebih murah, lebih bersifat directional, gelombangnya mudah dibuat, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. WLAN dengan IR memiliki tiga macam teknik yaitu Diffused IR ( DFIR ), Directed Beam IR ( DBIR ), dan Quasi Diffused IR ( QDIR ).
• Radio Frequency ( RF ) : Radio frequency lebih populer untuk koneksi jarak jauh dibandingkan dengan Infrared, karena bandwidthnya lebih tinggi dan cakupannya lebih luas.Wireless LAN menggunaka RF karena jangkauannya yang jauh, dapat menembus tembok,mendukung mobilitas yang tinggi, mendukung teknik handoff,dan dapat digunakan diluar ruangan.
Beberapa media transmisi dan receiver wireless :
1. Access Point, digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client/server. Biasanya berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau broadband ethernet.
a. Wireless Router, sebagai penghubung (access point) untuk jaringan Local bisa berfungsi memforward IP di luar dalam jaringan Local. Sebagai contoh kita mempunyai IP 192.168.0.1 untuk jaringan Local kita, sedangkan kita ingin jaringan 192.168.0.1 kita tidak tersentuh oleh orang luar dari jaringan local itu. Nah dari wireless router itu kita bisa setting sebagai contoh menjadi IP 10.50.10.xxx.
Keterangan :
1. Omni Antena ada yang bisa dicopot (detachable
antenna) ada juga yang fixed (non-detachable
antenna), biasanya menggunakan
konektor RP-SMA atau RP-TNC.
2. Reset button, tombol Reset untuk me-reset AP
ke default factory setting.
3. Ethernet port/Port WAN, port ini biasanya
ditandai dengan tulisan: Internet atau WLAN.
Menggunakan konektor RJ45 yang
terhubung ke Internet via Cable / DSL Modem.
4. LAN Port (wired) bisa dipakai untuk koneksi
ke setiap desktop komputer, print server,
network-attached storage, dll.
Port ini biasanya ditandai dengan angka 1-4.
5. Power adapter, colokan DC Power Supply.
Keterangan lampu-lampu indikator
:
1. Indikator Power, ketika power adapter
dicolok, maka lampu ini menyala
2. WLAN atau Wireless B atau G, hanya dapat
diaplikasikan pada wireless router.
3. Led 1, 2, 3, or 4, indikator dimana LAN
port digunakan ke perangkat lain. Jika salah
satu LAN digunakan, maka
indikator harus menyala sesuai nomor di port belakang yang
digunakan.
4. Link
Internet atau WAN,
Jika LED Internet/WAN
tidak menyala pastikan
modem/ kabel
UTP LAN menyala
dan telah terhubung
ke port Internet
dengan benar.
Peralatan Penunjang
a. Kabel Pigtail atau kabel jumper dan konektor Kabel penghubung AP ke
Antena Eksternal. Alat
ini diperlukan untuk menghubungkan antara antena
eksternal dengan access point. Pada
kedua ujung kabel terdapat konektor dimana
type konektor disesuaikan dengan
konektor yang melekat pada access
point. Kebanyakan Pigtail di pasaran
adalah : RP- SMA to N-Type Male dan RP-TNC to
N- Type Male.
b. Antena Eksternal
digunakan untuk
meningkatkan jarak jangkau
wireless LAN. Antena
bawaan AP dilepas kemudian
dengan pigtail, RF out AP
dihubungkan ke Antena
eksternal. Meskipun ketika membeli
access point sudah dilengkapi antena
omni, namun belum cukup,
karena hanya berkekuatan
sekitar 3-5dB. Untuk
memperluas area jangkauannya,
di perlukan antena
Omni eksternal, yang
rata-rata berkekuatan 15dB. Antena
Omni ini memiliki
pancaran atau radiasi
360 derajat, jadi
dapat menjangkau client dari arah mana
saja.
c. POE (Power Over Ethernet)
Agar kabel listrik tetap menyala
saat access point
diaktifkan maka diperlukan
alat yang dinamakan POE, POE ini
fungsinya mengalirkan listrik
melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP.
d. Kabel
UTP/STP, diperlukan untuk
menghubungkan antara access
point dengan jaringan kabel
pada LAN lokal,
bisa ditancapkan ke
komputer Gateway/Router atau
ke Hub/Switch. Pilih
kabel UTP/STP yang
berkualitas guna meningkatkan kualitas arus
listrik yang dilewatkan melalui POE.
Seperti hal-nya jaringan LAN, wireless LAn juga
memiliki kelebihan dan Kelemahan, berikut paparan selengkapnya :
Kelebihan jaringan wireless LAN :
· Mobility : Artinya , dengan jaringan wireless LAN
administrator jaringan dapat memberikan layanan yang lebih nyaman bagi pengguna
jaringan, dimana jaringan dapat di akses dari mana saja selama masih berada
dalam jangkauan wireless dan tidak di pusingkan dengan masalah pengkabelan
· Reduced Cost-of-Ownership : pada point ini
sekilas kelihatan janggal, tentang pembiayaan untuk jaringan wireless LAN
memang lebih mahal dari jaringan Kabel, namun jika di lihat secara keseluruhan
akan terlihat bahwa selama penggunaan, jaringan wireless LAN akan lebih murah,
untuk penggunaan jaringan secara dinamis yang memerlukan perpindahan tempat
pengguna jaringan
· Scalability : Wireless LAN dapat
dikonfigurasikan dalam berbagai macam topologi yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan user yang beragam. Konfigurasi dapat dengan mudah diubah mulai dari
jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke
full infrastructure network yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan
roaming dalam area yang luas.
Kelemahan jaringan Wireless LAN :
· Memerlukan pengamanan tambahan : Pada sistem
Wireless LAN memiliki sistem keamanan yang terbatas ( sampai pada layer 2 ),
maka dari itu untuk lebih mengamankan jaringan di belakang Wireless LAN
diperlukan pengamanan tambahan.
· Tingkat Kecepatan : Umumnya jaringan
Wireless LAN menyediakan data rate hingga 54 Mbps dan 11 Mbps, namun pada
kenyataannya transmisi ini dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga
membuat tingkat kecepatan pada Wireless LAN tidak terlalu baik / kurang
maksimal.
·Topologi ruangan dan cuaca : Pada sistem
WLAN ini topologi ruangan, daerah dan cuaca sangat berpengaruh terhadap
kualitas sinyal karena pada sistem ini yang digunakan adalah medium radio
sehingga akan mengalami delay dari Wireless LAN.
· Harga WLAN : Harga-harga komponen Wireless
LAN saat ini masih cukup tinggi, dan membutuhkan biaya yang sangat besar serta
perencanaan yang tepat dan efisien dalam implementasinya.
"Terimakasih, Semoga Bermanfaat"